tak pernah kubayangkan tak seperti yang kupikirkan ternyata keputusanku untuk mendua adalah keputusan yang berat konsekuensinya konsentrasiku malah jadi ga fokus bingung banged deh karena emank semua belum pasti semua emank sedang kuusahakan pengennya bisa beriringan bersama ternyata ada yang bertumbukan haruskah kukorbankan salah satu??? tapi yang mana??? kenapa aku masi belum bisa membuat keputusan yang terbaik mantep di satu pilihan aja semua emank udah terjadi ga boleh disesali jadikan pelajaran berharga buatku mungkin semua ada hikmahnya hanya saja belum menemukannya ya Rabb...hanya kepadaMu kusandarkan segalanya mohon berikan kemudahan dalam setiap langkah aamiin...
betul :)
ReplyDeletesuka yah
ReplyDelete:)
iya... tapi nyatanya banyak wanita dengan pendidikan tinggi malah sibuk diluar rumah, dan anaknya dididik pembantu... mengenaskan.. :(
ReplyDeleteiyah, biar anak2nya pintar sekelas sarjana, bahkan lebih... seperti ibunya ^_^
ReplyDeleteSuka :)
ReplyDeleteiyaa...
ReplyDeleteibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya ^__^b
KRPH?
ReplyDeleteYah begtlah :)
ReplyDeleteWaah, ii akan menjadi bunda yang sangat hebat bagi anak-anaknya dong ya, kan S2. Hebat euy. Salut. :)
ReplyDeletedari KRPH juga "tidak harus menjadi sarjana apalagi master untuk menjadi bunda yang hebat"
ReplyDeletemaksud "perempuan kuliah jadi sarjana, master, BUKAN untuk mendapatkan pekerjaan, tapi untuk menjadi BUNDA yang hebat bagi anak-anaknya" -> ora usah ngoyo golek pegawean mergo wis sayah kuliah lan suwi
ReplyDeletemaksud "tidak harus menjadi sarjana apalagi master untuk menjadi bunda yang hebat" -> jangan berpikir "ah aku ki gur lulusan SD, opo iso ndidik" tapi harus punya kemauan untuk terus belajar. karena banyak pelajaran terkait ke"ibu"an tidak diperoleh di dunia sekolah bukan? ga ada pelajaran cara memandikan bayi, ga ada pelajaran cara mencuci piring yang sip, cara ngepel yang oke, dst
@mb desi
ReplyDeletei think u don't get my point, hehe
Beneeeeer baaanget! Setelah kuliah pengin jadi bunda kereen.. "Surga ada di telapak kaki ibu,bukan di telapak kaki magister." #jlebb
ReplyDeletehaha
ReplyDeletebenerrr bangetttt
being magister tuh menyalurkan hobi, kesukaan
bukan untuk di"liat" orang lain
Yups! Hobi nganalisis :))
ReplyDeletedan saya agak sensi kl ada yg bilang: "buat apa sih berorgasinasi? toh, sertifikatnya jg g bakal ngejamin kita dapet kerjaan!"
ReplyDelete#heu,heu..itu mah niat ber-organisasinya bukan untuk berbagi dan beramal...tp bekerja..