Saat kerjamu tak dihargai,
maka saat itu kau sedang belajar KETULUSAN.
saat usahamu dinilai tak penting,
maka saat itu kau sedang belajar KEIKHLASAN.
saat hatimu disakiti,
maka saat itu kau sedang belajar MEMAAFKAN.
saat kau harus membayar hal yang bukan tanggung jawabmu,
maka saat itu kau sedang belajar KEMURAHAN HATI.
Allah tidak akan memberi masalah kecuali untuk memperbaiki diri kita
maka saat itu kau sedang belajar KETULUSAN.
saat usahamu dinilai tak penting,
maka saat itu kau sedang belajar KEIKHLASAN.
saat hatimu disakiti,
maka saat itu kau sedang belajar MEMAAFKAN.
saat kau harus membayar hal yang bukan tanggung jawabmu,
maka saat itu kau sedang belajar KEMURAHAN HATI.
Allah tidak akan memberi masalah kecuali untuk memperbaiki diri kita
source : here
Ketika Usahamu Dinilai Tidak Penting, Maka Saat Itu Kau Sedang Belajar Keikhlasan
Orang normal pada umumnya berbuat sesuatu pastilah ada maksudnya. Suatu bentuk kemustahilan orang berbuat tanpa tujuan yang jelas.
Tujuan perbuatan yang dilakukan manusia ada bermacam-macam, sebut saja salah satunya bertindak karena orang lain.
Berbeda halnya bila yang kita lakukan itu adalah karena suatu Dzat Yang Maha Mengenggam Jiwa. Perbuatan kita tidak hanya menjadi cermin datar yang memantulkan perbuatan kita secara sama persis. Bisa jadi perbuatan kita menjadi Cermin cembung yang memantulkan lebih besar bayangan yang ditangkap. Bahkan bisa menjadi sebuah kaca bening yang kita mampu menerawangnya hingga dalamnya kejernihan. Meski tak dipantulkan kaca yang jernih akan menciptakan kesan yang tenang.
Jika kita berbuat hanya untuk manusia sungguh kita akan mudah merasa jenuh dan lelah. Meskipun hal tersebut mendatangkan suatu kebanggaan dan kesenangan karena disanjung. Bahkan mungkin manusia dapat pula menilai negatif kerja dan usaha kita meski kita anggap itu hal yang positif dan maksimal yang dapat kita lakukan. Tak berarti apa-apa, tak ada yang menghargai …!! Marahlah kita, tapi sungguh disana terdapat pelajaran.
Perbuatan kita akan jauh lebih bermakna bila dilakukan dengan segenap hati mengharap ada yang menghargainya lebih dari manusia, yaitu Allah SWT. Karena kejernihan hati akan memberikan ketenangan dan kekuatan berlapis ikhlas. Entah ada yang memuji atau tidak perbuatan baik kita, tapi dengan enjoy kita yakin Tuhan tersenyum atas kebaikan kita dan ada Gift yang akan diberikan oleh Nya kelak. Allahu’alam bishawwab
source : here
'Maka berhati-hatilah terlalu sering iseng'
ReplyDeleteoh wow.
Like that.
Always thank.
Tfs mbaaak
kembali pada proses mutiara...mau jadi mutiara KW atau mutiara asli.C#
ReplyDeletesami sami
ReplyDeleteeh yang itu udah aku edit
yup sepakat
ReplyDeleteaku ikut copaaas...
ReplyDeleteasal cantumin sumbernya yah
ReplyDeletesemangaattt
ReplyDeletebekerja karena Allah.. yeay!
semangat andiah ^^
ReplyDeletekalau melihat pola kisahnya berarti...melawan ego orang lain lebih susah..tidak dihargai, dianggap disepelekan...kalau bisa dikelola dengan baik maka hal seperti itu jadi lecutan untuk merubah keadaan. Nek istilah jawane meh nglokro opo meh lanjut.C#
ReplyDeleteoh yes
ReplyDeletei see :D
lagi belajar bermurah hati....
ReplyDeleteJfs
ReplyDelete@teteh
ReplyDeletehu um
:)
@tofan
waiyyakum
maen
ReplyDeletegenah
ReplyDeletecukuplah Allah... ^^
ReplyDeleteyups
ReplyDelete