Skip to main content

beda orang kota dan desa

bulan haji bulan menikah, banyak banget undangan yang mampir ke rumah. karena saking banyaknya, aku dan ibuku jadi ngamatin undangan-undangan itu. ternyata ada dua jenis undangan loh. kalo disimpulin, ada undangannya orang kota dan undangannya orang kota. mau tau bedanya?

kota : di bagian depan terdapat nama pengantin pria dan wanita
desa : di bagian depan terdapat nama bapak dan ibu pengantin wanita

kota : di bagian turut mengundang ada nama ayah pengantin pria dan wanita
desa : di bagian turut mengundang nama kakek, pakdhe, atau bahkan kepala sekolah dari orang tuanya pengantin putri

MPer yang udah nikah, undangannya masuk kategori desa or kota ni?

Comments

  1. wes..to the point saja. mana undangane Qi ?

    ReplyDelete
  2. kadang mbahe sing wis mati juga dicantumna nang turut mengundang koh.......apa ora medeni, wong wis mati bisa ngundang..

    ReplyDelete
  3. mas pacul apa kabar ? suwi ra kethok.... ^____^

    ReplyDelete
  4. @miftah
    di rumah tuh banyak
    musim nikah soale

    @filly
    nek PWT kota kayane model kota

    @pakgambar
    hehe

    ReplyDelete
  5. kalau tamu undangannya banyak temen ibu dan bapak itu orang desa atau kota? #eh

    ReplyDelete
  6. kalo gitu kakaknya susi mungkin?
    atau ibunya susi dulu?
    #eaaaaaaa

    ReplyDelete
  7. kalo mba ii mau bikin undangannya model apa? :D

    ReplyDelete
  8. Mmm...*berpikir*...
    Hmmmmm....

    Rrrrrrrmmm...*mulai anget*...
    Cring!!....kerdusane tuonjo le ndeso...sego sakumbruk...pithike sakekang...C#

    ReplyDelete
  9. Model kota : resepsi jam 19.00-21.00
    Model desa : waktu rileks (artinya sewaktu waktu slm masih hari itu)

    Model kota : resepsi hari sabtu, tgl....
    Model desa : resepsi sabtu kliwon,tgl....

    ReplyDelete
  10. @fatah
    meh nyumbang pithik?
    kene kene :D

    @mb uri
    betul banget
    model kota kalo udah ga di jamnya
    dijamin ga dapet makan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

mendua...

tak pernah kubayangkan tak seperti yang kupikirkan ternyata keputusanku untuk mendua adalah keputusan yang berat konsekuensinya konsentrasiku malah jadi ga fokus bingung banged deh karena emank semua belum pasti semua emank sedang kuusahakan pengennya bisa beriringan bersama ternyata ada yang bertumbukan haruskah kukorbankan salah satu??? tapi yang mana??? kenapa aku masi belum bisa membuat keputusan yang terbaik mantep di satu pilihan aja semua emank udah terjadi ga boleh disesali jadikan pelajaran berharga buatku mungkin semua ada hikmahnya hanya saja belum menemukannya ya Rabb...hanya kepadaMu kusandarkan segalanya mohon berikan kemudahan dalam setiap langkah aamiin...

UNku dulu, gimana denganmu?

besok anak SMA menghadapi UN, gitu juga dengan adikku, si kembar, yang tadi sore ngingetin kakaknya buat mendoakan. mohon doanya yah temen-temen MPers semuaaaaa jadi flashback ke jaman UNku. waktu itu tahun 2004 dan sudah diberlakukan UN dengan nilai standar minimal 3,00 (kalo ga salah). dan rata-rata harus berapa gitu (lupa). yang pasti cukup buat anak seSMA tegang semua wajahnya. apalagi kepala sekolah selalu menanamkan gini "kalian ini kelas 3 ga boleh main-main ngadepin UN, bisa jadi yang biasanya rangking bakal ga lulus, jadi kalian semua jangan mrasa bisa ya! kalian smw bisa juga ga lulus loh!" denger kata-kata kayak gitu berkali-kali, bikin kita down banget. mungkin tujuannya biar kita blajar beneran. tapi malah terkesan bikin mlempem yah. yang jelas waktu itu kerjaanku dan anak sekosan-yang kelas tiga semua-adalah belajar, belajar dan belajar. kalo dipikir-pikir lagi. seneng sih hawa-hawa kayak gitu. kayaknya full of semangat dan belum ada gangguan macam hape apalagi ...