Skip to main content

nemu tante (lagi)

the baby has come, dududu, zahra yang cantik

diajak ke rumah mbahku yang di bantul. pas masuk ruang tamu aku liat poto wisuda. "loh, itu kan angkatan 2010". kata ibuku "itu anaknya mbahmu". bener juga pas keluar buat salaman
"2010 kan?"
"iya, mba sapa yah?"
"aku angkatan 2009"
"owh, tapi ga pernah liat"
"iya, aku emank (ga populer) jarang ngampus karena ngeLabku di LPPT"
"owh, Labnya apa?
"organik"
"owh pantes, kalo aku Lab lingkungan, NIM genep apa ganjil?"
"ganjil"
"makanya ga pernah liat"
"hu um, brarti kamu apanya aku ni"
"wah ga mudheng, sik tak tanya mamah"

dan mamahnya bilang
"kamu tantenya rizki"
"tidaaaaaaaaaaaaak"

xixi, ketemu lagi sodara di kampus,

Comments

  1. hehehe kok bisa baru tahu mba?? hihihihi... :D

    ReplyDelete
  2. iya
    dulu juga kakaknya dia sekampus sama mbakku
    baru ketauan setelah 2 taun kuliah

    ReplyDelete
  3. jangan2 kita juga masi satu trah :p dant

    ReplyDelete
  4. masih mending kalau nemu pas tahun kedua,mbak..
    nah saya waktu SMA baru ketemu dan tau ada guru yang merupakan keluarga saya pas udah selesai UAN.. padahal dulu waktu kecil sering main ke rumahnya.. :d

    ReplyDelete
  5. hihihi, begitulah silsilah keluarga yang njlimet

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

mendua...

tak pernah kubayangkan tak seperti yang kupikirkan ternyata keputusanku untuk mendua adalah keputusan yang berat konsekuensinya konsentrasiku malah jadi ga fokus bingung banged deh karena emank semua belum pasti semua emank sedang kuusahakan pengennya bisa beriringan bersama ternyata ada yang bertumbukan haruskah kukorbankan salah satu??? tapi yang mana??? kenapa aku masi belum bisa membuat keputusan yang terbaik mantep di satu pilihan aja semua emank udah terjadi ga boleh disesali jadikan pelajaran berharga buatku mungkin semua ada hikmahnya hanya saja belum menemukannya ya Rabb...hanya kepadaMu kusandarkan segalanya mohon berikan kemudahan dalam setiap langkah aamiin...

UNku dulu, gimana denganmu?

besok anak SMA menghadapi UN, gitu juga dengan adikku, si kembar, yang tadi sore ngingetin kakaknya buat mendoakan. mohon doanya yah temen-temen MPers semuaaaaa jadi flashback ke jaman UNku. waktu itu tahun 2004 dan sudah diberlakukan UN dengan nilai standar minimal 3,00 (kalo ga salah). dan rata-rata harus berapa gitu (lupa). yang pasti cukup buat anak seSMA tegang semua wajahnya. apalagi kepala sekolah selalu menanamkan gini "kalian ini kelas 3 ga boleh main-main ngadepin UN, bisa jadi yang biasanya rangking bakal ga lulus, jadi kalian semua jangan mrasa bisa ya! kalian smw bisa juga ga lulus loh!" denger kata-kata kayak gitu berkali-kali, bikin kita down banget. mungkin tujuannya biar kita blajar beneran. tapi malah terkesan bikin mlempem yah. yang jelas waktu itu kerjaanku dan anak sekosan-yang kelas tiga semua-adalah belajar, belajar dan belajar. kalo dipikir-pikir lagi. seneng sih hawa-hawa kayak gitu. kayaknya full of semangat dan belum ada gangguan macam hape apalagi ...